Rabu, 12 Maret 2014

RPA



“Identifikasi Peralatan Rumah Potong Ayam”
A. Tujuan   
a.  Mengetahui peralatan yang digunakan dalam rumah pemotongan ayam (RPA
b.  Mengetahui fungsi peralatan yang digunakan dalam rumah pemotongan ayam (RPA)
B. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret 2014 pukul 09.00 sampai selesai di Laboratorium Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember
C. Landasan Teori
Rumah Pemotongan Ayam atau (RPA) merupakan kompleks bangunan dengan desain dan kontruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum (SNI 01-6160-1999).
Menurut SNI 01-6160-1999 unggas potong adalah setiap jenis burung yang diternakan dan dimanfaatkan untuk pangan, termasuk ayam, bebek, kalkun, angsa, burung dara dan burung puyuh. Pada prinsipnya pemotongan unggas khususnya ayam dilakukan untuk menyediakan daging ayam segar yang berasal dari ayam sehat, dipotong dengan halal serta dikerjakan dengan bersih dan higienis, yang biasa dikenal dengan produk ASUH (Aman Sehat Utuh Halal).
Usaha pemotongan ayam tersebut dapat berbentuk tradisional maupun modern. Usaha pemotongan ayam secara tradisional dapat dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar dengan peralatan yang tradisional, sedangkan rumah pemotongan ayam modern memerlukan modal yang lebih besar dengan peralatan yang lengkap dan modern serta lebih mementingkan kebersihan.
D. Alat dan Bahan
o      Alat yang digunakan yaitu berupa ATK (Alat tulis kantor) dan kamera
o      Bahan   : -
E. Langkah Kerja
1.  Mengidentifikasi peralatan RPA serta fungsinya
2.  Membuat laporan hasil identifikasi peralatan RPA

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Dari praktikum yang dilakukan dapat diidentifikasi beberapa peralatan rumah pemotongan ayam beserta fungsi dari peralatan tersebut dimana peralatan rumah potong terdiri dari:
1. Timbangan
Timbangan di tempat rumah pemotongan ayam digunakan untuk menimbang bahan baku atau ayam yang datang dari supplier dengan mobil dan juga untuk menimbang sample. Timbangan digunakan sebagai indikator mengetahui hasil, berat serta tingkat penyusutan ayam.
Timbangan yang digunakan dapat berbentuk timbangan digital maupun timbangan biasa yang memiliki tingkat ketelitian.

2. Pisau
Pisau merupakan suata peralatan yang harus dimiliki rumah pemotongan ayam (RPA) yang terbuat dari bahan stainles stell. Fungsi pisau dalam rumah pemotongan ayam yaitu untuk mengerjakan semua proses pemotongan mulai dari menyembelih, memotong, menyayat daging dari tulang ayam secara manual.
Pisau harus diasah setiap saat agar tetap tajam sehingga memudahkan dalam melakukan proses usaha dalam RPA.

3. Stunner
Dalam usaha RPA Stunner berfungsi sebagai alat untuk pemingsanan ayam dalam waktu sementara. Tujuan pemingsanan tersebut dilakukan untuk mencegah ayam banyak bergerak pada saat ayam disembelih sehingga proses penirisan darah tidak sempurna dapat dihindari.
Alat Stunner dilengkapi dengan beberapa tombol dan stick. Tombol dalam Stunner terdiri dari tombol on-off, tombol warna hijau dan tombol bewarna merah. Jika nyala tombol bewarna hijau berarti mesin Stunner dalam keadaan siap untuk digunakan sedangkan bila nyala tombol bewarna merah berarti mesin Stunner tersebut sedang digunakan.Selain itu, mesin Stunner juga dilengkapi dengan stick dimana stick tersebut dapat menghantarkan listrik,cara pemingsanan ayam dilakukan dengan memasukan sebagian kepala ayam atau paruh ke dalam stick selama kurang lebih 2-3 detik sehingga tubuh dan jaringan otot ayam akan melemas untuk sementara waktu.

4. Shacle atau Gantungan Killing
Gantungan Killing merupakan alat yang digunakan untuk menggantung ayam sebelum dilakukan penyembelihan untuk dilakukan pemingsanan. Ayam yang digantung di gantungan Killing dalam posisi kakinya menggantung.
Killing pada ayam dilakukan secara islami di rumah pemotongan ayam dengan memutuskan pembuluh darah (Arteri dan Vena), saluran pencernaan serta saluran pernafasan.
Setelah melakukan penyembelihan darah ayam dibiarkan tiris karena apabila darah ayam tidak tiris sepenuhnya akan mengakibatkan penurunan mutu ayam. Darah akan mempengaruhi warna kulit ayam dan berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroorganisme, sehingga pada proses penyimpanan daging akan cepat busuk. 

5. Scalder
Scalder merupakan bak atau alat yang berisi air panas dan berfungsi untuk merendam ayam yang telah disembelih. Alat tersebut terbuat dari stainless steel yang dilengkapi dengan kompor serta tempat pembuangan.

6. Defeathor atau Plucker
Plucker merupakan alat pencabut bulu ayam. Prinsip kerja dari alat tersebut yaitu ayam yang keluar dari scalder lalu dimasukkan kedalam alat pencabut bulu yang dilengkapi dengan karet yang terpasang dan dilengkapi juga dengan selang air yang menempel di sekitar karet sehingga dinding alat tersebut selalu bersih dari bulu yang terlepas.

7. Bak
Bak merupakan tempat penyimpanan sementara ayam setelah dilakukan pencabutan bulu atau Defeathering.

8. Meja Eviscerator
Meja Eviscerator merupakan meja yang digunakan untuk proses pengeluaran jeroan dari tubuh ayam dengan cara membuat irisan cukup besar pada bagian kloaka, kemudian seluruh isi perut ditarik ke luar (jaringan ikat, paru-paru, jantung, hati, empedu, ampela,usus, serta tembolok).

9. Bak Cuci
Bak cuci di dalam rumah pemotongan yam terdiri dari bak pencucian kotor, bak pencucian setengah kotor serta bak pencucian bersih.

10.   Bak Prechilling
Bak Prechilling merupakan bak penampung karkas yang berisi es batu dengan suhu 4° sampai dengan 5° Celsius sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut.


G.  Kesimpulan
o    Usaha pemotongan ayam pada prinsipnya untuk menyediakan ayam segar yang berasal dari ayam sehat, dipotong dengan halal serta dikerjakan dengan bersih dan higienis atau yang biasa disebut ASUH (Aman Sehat Utuh Halal)
o   Usaha rumah pemotongan ayam (RPA) dapat berbentuk tradisional maupun modern.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. permisi kak, saya mau tanya apakah kakak mempunyai foto terkait barang-barang yang disebutkan diatas? saya mau jadikan sebagai lampiran dalam laporan akhir saya. Terima kasih

    BalasHapus